Tim Kunjungan Kerja Dalam Negeri (KKDN) Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) Republik Indonesia melakukan audiensi dengan Wakapolda Aceh Brigjen Armia Fahmi untuk membahas penanganan etnis Rohingya di Aceh pada Selasa (5/3/2024) di Aula Machdum Sakti Polda Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Brigjen Armia Fahmi menjelaskan bagaimana Polda Aceh dan jajarannya telah menangani masalah etnis Rohingya terutama dalam aspek keamanan. Ia juga menyebutkan bahwa pengungsi Rohingya berasal dari Camp Cox Bazar, lokasi pengungsian terbesar di Bangladesh.
Selain itu, Kombes Risnanto, Direktur Polisi Udara dan Perairan (Dirpolairud), juga menyampaikan tentang upaya yang telah dilakukan oleh pihaknya dan kendala yang dihadapi dalam menangani kedatangan etnis Rohingya di Aceh.
Risnanto juga meminta Tim Wantannas ikut menyuarakan agar ada pembahasan regulasi yang rinci tentang makna keadaan darurat di laut, sehingga tidak ada keragu-raguan dalam menghalau ataupun keharusan dalam membantu etnis Rohingya. "Kami menyarankan agar Wantannas ikut menyuarakan agar ada regulasi lebih rinci dalam hal apakah pengungsi Rohingya saat di laut dihalau atau dibantu.
Regulasi itu misalnya, aparat boleh menghalau kalau mesin kapalnya hidup, makanannya cukup, kapalnya tidak bocor, atau tidak memiliki dokumen pelayaran," ujar Risnanto. Risnanto mengungkapkan hal tersebut karena Indonesia bukan negara yang meratifikasi Konvensi Pengungsian 1951. Artinya, negara Indonesia tidak ada kewajiban untuk menampung para pengungsi Rohingya.
Risnanto juga mengusulkan agar terdapat regulasi yang lebih rinci terkait keadaan darurat di laut, sehingga tidak terjadi keragu-raguan dalam menentukan apakah pengungsi Rohingya harus dihalau atau dibantu.
Marsda TNI Maman Suherman, sebagai Ketua Tim KKDN Setjen Wantannas, menyatakan apresiasi atas langkah yang telah diambil oleh Polda Aceh dalam menangani pengungsi Rohingya. Ia juga mengungkapkan bahwa audiensi tersebut telah memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang dimiliki oleh tim KKDN Wantannas.
Maman Suherman menyatakan optimisme bahwa penanganan pengungsi Rohingya telah dilakukan secara optimal dalam hal keamanan dan penegakan hukum. Ia juga menegaskan bahwa semua upaya dan kendala yang dihadapi dalam penanganan pengungsi Rohingya telah dicatat untuk dibahas di tingkat pemerintah pusat.
Selanjutnya, tim juga akan meninjau wilayah Sabang, salah satu lokasi pendaratan Rohingya, untuk mendapatkan data yang akurat sebagai masukan kepada pimpinan dalam mengambil kebijakan.
Source : kabartamiang.com
Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia
Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP
