Language:

Search

Presiden Jokowi Buka HLF MSP & IAF 2024, Tekankan Solidaritas dan SDGs

  • Share this:
Presiden Jokowi Buka HLF MSP & IAF 2024, Tekankan Solidaritas dan SDGs

 

Presiden Joko Widodo menyambut hangat kehadiran para pemimpin delegasi dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024, yang digelar di Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, pada 2 September 2024. Di lobi hotel, Presiden Jokowi bersalaman dan berfoto bersama dengan tujuh pemimpin delegasi yang hadir, termasuk Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi, Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Eswatini Russel Mmiso Dlamini, Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Presiden Rwanda Paul Kagame, dan Presiden Ghana Nana Akufo-Addo.    

Setelah sesi foto bersama, Presiden Jokowi bersama para pemimpin delegasi berjalan kaki menuju Grand Ballroom untuk membuka secara resmi forum HLF MSP dan IAF ke-2 Joint Leaders Session 2024. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas komitmen para peserta yang hadir, terutama di tengah berbagai tantangan global yang sedang dihadapi, seperti perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi yang belum membaik, serta ketegangan geopolitik yang mempengaruhi rantai pasok global.    

“Kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan, baik tantangan terkait perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik, maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global,” ujar Presiden Jokowi.    

Lebih lanjut, Presiden juga menyoroti menurunnya solidaritas internasional dan semangat multilateralisme yang semakin memperparah fragmentasi global. Menurutnya, negara-negara berkembang adalah pihak yang paling terdampak oleh situasi ini, dengan baru 17 persen dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang tercapai, sementara batas waktu menuju 2030 semakin dekat.    

“Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang,” ucap Presiden.    

Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya mempertahankan fokus pada pencapaian SDGs, yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063 Afrika yang didukung oleh kemitraan multi pihak. Presiden menekankan bahwa Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global, khususnya dalam membela kepentingan negara-negara di Global South, serta menjadi jembatan (bridge builder) dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas.    

“Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun yang lalu,” tambahnya.    

Selain itu, Presiden menyatakan kesiapan Indonesia untuk terus bermitra dengan berbagai negara, terutama dengan kawasan Afrika yang dianggap sebagai kunci dalam agenda pembangunan global. Hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini telah membawa peningkatan signifikan dalam volume perdagangan dan berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan. Tahun ini, Indonesia-Afrika Forum mencatat kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai USD 3,5 miliar, hampir 6 kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018.    

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghidupkan kembali solidaritas global untuk memperkuat kerja sama antarnegara, baik di tingkat Selatan-Selatan maupun Utara-Selatan. Ia juga mengumumkan bahwa Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian-Africa Conference pada tahun 2025 mendatang sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap kerja sama antarnegara berkembang.    

“Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian-Africa Conference memperingati 70 tahun KTT Asia-Afrika,” tutur Presiden.    


Dewan Ketahanan Nasional R.I.

Dewan Ketahanan Nasional R.I.

Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP

lower-third-wantannas-hitam.png