Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI) menggelar diskusi bertajuk “Bahasa Indonesia sebagai Jati Diri Bangsa untuk Kemajuan Negeri” bertempat di Nautic Coffe Jakarta, Minggu (27/10). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh, akademisi, pegiat budaya yang diantaranya adalah Puguh Waruju (Kurator/ Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI Jakarta), Bambang Sumadyo (Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Indraprasta PGRI Jakarta), Syahrial (Dosen FIB Universitas Indonesia), Imam Muhtarom (Peneliti Sastra dan Ilmu Sosial Budaya, Mahasiswa S3 Universitas Indonesia) serta pemuda-pemudi yang memiliki semangat menjaga bahasa dan kebudayaan nasional sebagai pilar penting dalam memperkokoh persatuan bangsa.
Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia, sebagai simbol pemersatu dan identitas bangsa. Pada kesempatan ini, seluruh narasumber menyampaikan berbagai perspektif terkait peran bahasa sebagai alat untuk memajukan negeri, dan mendukung ketahanan nasional. Seiring dengan perkembangan global, penting bagi generasi muda untuk menjaga Bahasa Indonesia tetap relevan serta mencerminkan budaya dan kearifan lokal yang kaya.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Wantannas R.I. Laksamana Madya TNI T.N.S.B Hutabarat selaku keynote speaker menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia harus dipelihara dan ditumbuh kembangkan pada masyarakat Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia agar mengglobal, bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa akan menjadi jembatan menuju peradaban yang maju yang membawa Indonesia sebagai bangsa yang terkemuka.
“Jadi saya yakin dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka menjadikan suatu kebanggaan bangsa. Bahasa Indonesia ini bisa menjadi global dan negara Indonesia akan menjadi negara yang terkemuka,” tuturnya
Agenda ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga dan semangat untuk terus melestarikan Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Wantannas R.I. juga berharap agar momen ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menggunakan, mencintai, dan mengembangkan Bahasa Indonesia dalam segala aspek kehidupan. (Humas/ FP).