Pada Rabu, 2 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo melakukan serangkaian kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT), dimulai dengan mengunjungi Pasar Rakyat Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara. Dalam kesempatan tersebut, Presiden berinteraksi langsung dengan para pedagang untuk memantau harga-harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, seluruh warga Timor Tengah Utara, utamanya di Kota Kefa, tadi saya sudah melihat harga-harga yang ada di pasar ini. Ada yang turun seperti cabai rawit, ada yang tetap seperti bawang merah dan bawang putih, tapi juga ada yang harganya naik yaitu beras,” ujar Presiden Jokowi.
Di hadapan warga, Jokowi secara terbuka meminta maaf atas kebijakan yang mungkin kurang berkenan selama masa kepemimpinannya. Ia mengingatkan bahwa ia hanyalah manusia biasa yang penuh kesalahan dan kekurangan. Momen ini menciptakan suasana keakraban, di mana Siti, seorang pedagang cabai, merasa senang ketika Presiden menanyakan harga dagangannya. “Presiden bertanya cabai sekilonya berapa? Saya bilang 25 ribu, terus beliau bilang mahal. Beliau kasih untuk tambah modal. Terima kasih Pak Jokowi,” ungkap Siti.
Setelah mengunjungi pasar, Presiden Jokowi melanjutkan agenda dengan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak di Kabupaten Sumba Barat. Dalam kunjungan ini, ia mengecek perkembangan pembangunan gedung baru rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. “Gedungnya mungkin akan selesai pada Desember nanti, tapi setelah itu yang paling penting adalah alat kesehatannya (alkes),” jelasnya.
Direktur RSUD Waikabubak, dr. Japendi Saragih, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Presiden terhadap pelayanan kesehatan. Ia menyatakan bahwa selama kepemimpinan Jokowi, rumah sakit tersebut telah ditetapkan sebagai pusat rujukan untuk penyakit katastropik seperti kanker dan jantung.
Setelah meninjau rumah sakit, Presiden juga melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Kampung Baru di Sumba Barat untuk memastikan penyaluran bantuan beras kepada masyarakat berjalan lancar. Dalam peninjauan ini, Presiden bertanya langsung kepada warga mengenai kualitas beras yang mereka terima, dan semua warga menyatakan puas dengan beras yang disuplai.
“Program bantuan beras ini, yang telah berjalan sejak Januari 2024, akan kembali dilanjutkan hingga Desember mendatang. Ini yang Oktober yang diterima ya, nanti diterima lagi Desember,” kata Presiden Jokowi. Ia juga mendorong warga untuk menyampaikan usulan kepada pemerintahan baru agar program ini dapat diteruskan.
Kehadiran Presiden Jokowi di NTT bukan hanya membawa kegembiraan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi momentum berharga di mana warga merasa diperhatikan. Kunjungan tersebut menegaskan komitmen Presiden untuk selalu memperhatikan kebutuhan rakyat, termasuk dalam stabilisasi harga bahan pokok dan peningkatan layanan kesehatan.
Turut mendampingi Presiden dalam serangkaian kunjungan tersebut adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan pejabat lainnya.
Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia
Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP
