Language:

Search

Presiden Jokowi Resmi Buka HLF MSP dan IAF 2024 di Bali: Fokus pada Pencapaian SDGs dan Kemitraan Global

  • Share this:
Presiden Jokowi Resmi Buka HLF MSP dan IAF 2024 di Bali: Fokus pada Pencapaian SDGs dan Kemitraan Global

 

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024 yang digelar di Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, pada Senin, 2 September 2024. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mempertahankan fokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta menyambut kedatangan para pemimpin delegasi yang menghadiri forum ini.

Presiden Jokowi membuka acara dengan menyambut kehadiran para pemimpin delegasi yang hadir, termasuk Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi, Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Eswatini Russel Mmiso Dlamini, Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Presiden Rwanda Paul Kagame, dan Presiden Ghana Nana Akufo-Addo. Di lobi hotel, Presiden Jokowi bersalaman dan berfoto bersama dengan para pemimpin tersebut sebelum melanjutkan sesi foto bersama di Grand Ballroom.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pencapaian target SDGs sebagai fokus utama pembangunan global. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini harus selaras dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063 Afrika, dan didukung oleh kemitraan multi pihak. "Pencapaian target SDGs harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional," ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga menyatakan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi global, khususnya dalam membela kepentingan negara-negara di Global South. Indonesia, menurutnya, berkomitmen untuk menjadi jembatan dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas untuk mempercepat pencapaian SDGs. "Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun yang lalu," tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menunjukkan kesiapan Indonesia untuk bermitra dengan berbagai negara, khususnya kawasan Afrika, yang dianggap sebagai kunci dalam agenda pembangunan global. Ia mencatat bahwa hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini sangat nyata, dengan peningkatan besar dalam volume perdagangan dan kesepakatan perdagangan. "Bahkan, Indonesia-Afrika Forum tahun ini telah mencatat kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai USD3,5 miliar, hampir 6 kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018," ungkapnya dengan optimisme.

Presiden Jokowi juga menyoroti tantangan global seperti perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi yang belum membaik, serta ketegangan geopolitik yang mempengaruhi rantai pasok global. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap menurunnya solidaritas internasional dan semangat multilateralisme yang memperparah fragmentasi global. Menurutnya, negara-negara berkembang adalah yang paling terdampak oleh situasi ini, mengingat baru 17 persen dari target SDGs yang tercapai menjelang batas waktu 2030.

“Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang,” ucap Presiden Jokowi.

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghidupkan kembali solidaritas global untuk memperkuat kerja sama antarnegara, baik di tingkat Selatan-Selatan maupun Utara-Selatan. Ia juga mengumumkan bahwa Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian-Africa Conference pada tahun 2025 mendatang sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap kerja sama antarnegara berkembang. “Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian-Africa Conference memperingati 70 tahun KTT Asia-Afrika,” tutur Presiden.

(BPMI Setpres)


Dewan Ketahanan Nasional R.I.

Dewan Ketahanan Nasional R.I.

Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP

lower-third-wantannas-hitam.png