Pada Senin, 9 September 2024, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan serangkaian kegiatan penting di Provinsi Aceh. Dalam kunjungan ini, Presiden meresmikan berbagai infrastruktur strategis yang meliputi peresmian empat seksi ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, rehabilitasi venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, dan peninjauan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai sektor guna mendukung pertumbuhan ekonomi, olahraga, dan kesehatan di Aceh.
Kegiatan pertama dimulai dengan peresmian empat dari enam seksi ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh yang dipusatkan di Gerbang Tol Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. Keempat seksi yang diresmikan tersebut meliputi Seksi 2 (Seulimeum-Jantho), Seksi 3 (Jantho-Indrapuri), Seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro), dan Seksi 6 (Kuto Baro-Baitussalam) dengan panjang total 35 kilometer. Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan jalan tol Trans Sumatra yang ditargetkan memiliki panjang total 2.998 kilometer, menghubungkan Lampung hingga Aceh.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh seksi 2, seksi 3, seksi 5, dan seksi 6, pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Presiden Jokowi di hadapan para undangan.
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa infrastruktur adalah kunci untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Menurut Presiden, percepatan pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di berbagai wilayah, termasuk Aceh. Dengan keberadaan jalan tol ini, waktu tempuh antara kota-kota di Aceh akan semakin efisien, sehingga mendorong mobilitas barang dan orang, serta menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Aceh.
“Kita berharap dengan jalan tol Trans Sumatra, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatra,” lanjut Presiden. Proyek yang dimulai sejak 2019 ini menghabiskan anggaran sebesar Rp13,5 triliun dan diharapkan dapat memacu usaha kecil, menengah, serta mikro di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Usai peresmian tol, Presiden melanjutkan agendanya dengan meresmikan rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang dipusatkan di Stadion H. Dimurthala, Kota Banda Aceh. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah telah menyelesaikan renovasi dan pembangunan 18 venue PON di Provinsi Aceh sejak 2023, dengan total anggaran sebesar Rp811 miliar. Venue-venue ini tersebar di beberapa wilayah seperti Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Tengah, dan akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan PON XXI yang akan diadakan bersama Sumatra Utara pada tahun 2024.
“Sejak 2023 kita telah melaksanakan renovasi dan pembangunan venue-venue. Di Provinsi Aceh ada 18 venue PON yang telah direnovasi dengan biaya anggaran Rp811 miliar,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan pentingnya menjaga dan merawat fasilitas-fasilitas tersebut setelah PON selesai, untuk menghindari kondisi di mana fasilitas yang dibangun dengan anggaran besar menjadi rusak atau tidak terpakai. Ia meminta agar pemerintah daerah secara serius melakukan pemeliharaan fasilitas agar bisa digunakan dalam jangka panjang. Pengelolaan yang profesional juga diharapkan dapat memanfaatkan venue-venue tersebut untuk menjaring dan membina bibit-bibit unggul di bidang olahraga, tidak hanya untuk PON, tetapi juga untuk kejuaraan nasional maupun internasional.
“Saya tidak ingin setelah PON usai, fasilitas yang telah dibangun dengan dana besar tadi menjadi tidak terawat dan akhirnya rusak. Ini pengalaman dari PON-PON sebelumnya,” tegas Presiden.
Kegiatan terakhir Presiden pada hari itu adalah meninjau langsung pelayanan kesehatan di RSUD dr. Zainoel Abidin, rumah sakit rujukan terbesar di Provinsi Aceh. Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi memantau kondisi manajemen rumah sakit dan mengecek sejumlah alat kesehatan yang telah tiba dari Kementerian Kesehatan, seperti cathlab (alat kateterisasi jantung). Ia juga memastikan bahwa alat MRI dan CT-scan akan segera tiba, paling lambat tahun depan.
“Rumah sakit milik provinsi ini saya melihat manajemennya bagus, bersih. Kiriman alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan tadi saya cek sudah datang, seperti cathlab. Tetapi yang MRI dan CT-scan, saya kira kalau tidak tahun ini, maksimal tahun depan,” ujar Presiden.
Presiden juga menyoroti tingginya jumlah pasien yang mencapai dua ribu orang per hari, dan menilai perlu ada penambahan tempat tidur untuk meningkatkan kapasitas layanan. Pelayanan di RSUD dr. Zainoel Abidin dinilai sangat baik oleh sejumlah pasien yang ditemui Presiden, namun tetap ada harapan agar layanan semakin ditingkatkan, mengingat banyaknya pasien yang harus dilayani setiap harinya.
“Kami berharap ke depan layanan bisa lebih ditingkatkan lagi, terutama agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan layanan medis karena banyaknya pasien,” ungkap salah satu pasien.
Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Provinsi Aceh ini merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah dalam membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia, dengan harapan besar bahwa peningkatan konektivitas, fasilitas olahraga, dan pelayanan kesehatan akan membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian, khususnya di Aceh.