Sesjen Wantannas Laksdya TNI Dadi Hartanto menjadi narasumber dalam kegiatan gala wicara Festival Kepemimpinan 'Lead The Fest 2023' dengan tema 'Mengambil Pelajaran dari Seni Kepemimpinan Militer' yang berlangsung secara daring, pada Selasa (7/11).
Sesjen Dadi Hartanto dalam paparannya menyampaikan sejumlah pesan penting terkait nilai nilai kepemimpinan dalam dunia kemiliteran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari maupun lingkup organisasi. Ia berpendapat, nilai kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi maupun negara.
"Kepemimpinan ini sangat penting sebagai dasar kita untuk membangun tim yang kuat, dan membantu untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di masa depan bagi sebuah organisasi dan tim," ucap Sesjen.
Sesjen Dadi menuturkan ada beberapa ciri dari kepemimpinan militer, yang diantaranya adalah memiliki disiplin yang tinggi, struktur organisasi, dan karakter yg baik. Selain itu menurutnya, inti dari kepemimpinan militer sendiri sejalan dengan salah satu tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu prinsip Ing Madyo Mangunkarso yang memiliki arti harus mampu membangun ide dan gagasan.
"Kemudian ada motivasi dalam menghadapi sesuatu yang sesuai dengan prinsip Tut Wuri Handayani dan kepemimpinan yang baik juga mencakup pengambilan keputusan yang sangat cermat lewat komunikasi yg efektif," terangnya.
Kemudian dalam kepemimpinan militer ia menambahkan, penting untuk menerapkan pedoman hirarki, yang menjadi salah satu dari 3 pedoman dasar trisila, yakni disiplin, hirarki, dan kehormatan militer yang merupakan sebuah konsepsi untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan dalam melakasanakan pengabdian.
Menurutnya hirarki sendiri menempatkan diri dan bertindak sesuai pangkat, jabatan, dan kedudukan dalam organisasi. Hirarki juga mengatur tentang rantai komando dan pengendalian, memudahkan untuk melaksanakan koordinasi dan pengawasan serta memupuk nilai militer.
Aplikasi nilai nilai kepemimpinan militer juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Para pemimpin militer diharuskan memiliki keterampilan konseptual yang tinggi, tampil efektif dalam kondisi yang sangat dinamis, mampu menghadapi peningkatan kompleksitas politik dan budaya dari perang proxy, dan kemampuan manajemen bencana.
"Di era 5.0 ini tuntutan terhadap transparansi juga meningkat, karena itu memerlukan pemimpin militer untuk mengembangkan pendekatan kepemimpinan yang lebih kolaboratif dan inklusif, dimana penguasaan dan keterlibatan bukan hanya tugas pemimpin saja, tapi juga seluruh anggota organisasinya," jelasnya.
Sementara itu, moderator gala wicara 'Lead The Fest 2023' Dita Indra yang memimpin diskusi ini menjelaskan, festival kepemimpinan ini dilaksanakan dalam rangka merayakan kepemimpinan dan kepemudaan di Indonesia yang mengangkat topik 'Belajar Untuk Memimpin, Memimpin Untuk Belajar'.
Ia mengungkapkan, tema ini dipilih karena relevan dengan situasi dunia yang selalu berubah dan penuh tantangan. Situasi global yang semakin kompleks dan berbagai konflik serta masalah dalam berbagai bidang. Pemimpin dari berbagai sektor menyadari bahwa prinsip dan strategi kepemimpinan yang digunakan di militer dapat memberikan wawasan berharga. Militer dilatih untuk memimpin dalam situasi mendesak dan penuh ketidakpastian.
"Talkshow ini bertujuan untuk menyoroti bagaimana prinsip kepimimpinan militer, seperti kepemimpian situasional, komunikasi efektif, dan pengelolaan sumber daya," imbuhnya. (Humas/ FP).