Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas), Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr (Han) bersama unit Kedeputian Pengembangan melakukan kunjungan daerah ke Kabupaten Natuna, Senin (29/5/2023).
Kunjungan ini dilaksanakan untuk merumuskan Kebijakan Kerawanan Ketahanan Nasional Terkait Daerah Tertentu dengan fokus permasalahan bagaimana pengelolaan sumber daya nasional di Pulau Natuna untuk mengatasi potensi gangguan keamanan di Laut Natuna Utara.
Rombongan disambut langsung oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Maksud dari kunjungan ke Kabupaten Natuna ini menurut Sesjen Wantannas untuk mendalami beberapa pokok persoalan yang berkaitan dengan optimalitas pengelolaan sumber daya nasional bidang pertahanan negara di Natuna dan diharapkan dari hasil pembahasan topik tersebut akan dapat memberikan gambaran riil serta perbaikan - perbaikan yang sekiranya perlu disampaikan kepada Presiden RI selaku Ketua Wantannas.
Dalam kesempatan tersebut, Sesjen Wantannas sekaligus memperkenalkan lembaga Setjen Wantannas sesuai Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 1999.
“Wantannas adalah lembaga yang berada langsung di bawah Presiden dan memiliki tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan pembinaan Ketahanan Nasional, untuk tercapainya tujuan dan kepentingan nasional,” ucap Sesjen.
Lebih lanjut dikatakan, Wantannas memiliki tiga fungsi yaitu menetapkan kebijakan dan strategi nasional guna pembinaan ketahanan nasional Indonesia serta menjamin keselamatan bangsa dan negara, dan menetapkan resiko pembangunan nasional yang dihadapi unttuk kurun waktu tertentu.
Untuk mengimplementasikan ketiga fungsi tersebut, perlu adanya pengamatan atau peninjauan ke wilayah - wilayah yang diperkirakan mempunyai potensi permasalahan yang berdampak terhadap kondisi keamanan nasional. Pengamatan atau peninjauan bertujuan mengkaji kebijakan daerah terhadap masalah strategis yang terjadi di daerah, namun berdampak nasional.
Terkait dengan kunjungan ke Kabupaten Natuna, Setjen Wantannas melihat bahwa klaim kedaulatan Tiongkok di wilayah Laut Cina Selatan (LCS) mulai menarik keterlibatan Indonesia, sejak 2010, dan pada 2016, penguatan militer di kepulauan Natuna ditingkatkan.
Penguatan militer dilakukan untuk melindungi kepentingan nasional bangsa Indonesia yang diperoleh dari Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Buatan (SDB). Selain itu, sarana prasarana nasional sebagai kekuatan pertahanan perlu dikelola secara terencana dan terintegrasi oleh seluruh stakeholder pemerintah agar mampu menjadi kekuatan pengganda multiplier effect pertahanan untuk menghadapi berbagai ancaman faktual dan potensial seperti yang dihadapi di Laut Natuna Utara (LNU) yang bersinggungan dengan LCS.
Turut hadir mendampingi Sesjen Wantannas yaitu Deputi Pengembangan Marsda TNI Maman Suherman M.A.P M.Han, Bandep Urs. Hankam Laksma TNI F.Y. Nevy Dwi S, S.T., CHRMP, CACA, Bandep Urs. Sosbud Brigjen TNI Rudy Adrianto, S.E., M.S.D, Anjak Bid. Bangmil Kepol Kolonel Laut (T) Robert Litanto, S.T, M.M, M.Tr Hanla, Anjak Bid. Bangmob Demob Kolonel Lek Marudut Jhonson L, S.E, Anjak Bid. Bang Belneg Kombes Pol Muhammad Nur Syam, S.I.K, S.H., M.H, Anjak Bid. Renkon Ekonomi Kolonel Adm Agus Basuki, S.T., M.M., M. Han serta Akademisi Dr. Sungkono.***(dfn)
Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia
Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP
