Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI, Laksdya TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, didampingi Analis Kebijakan Kolonel Laut (P) Firman Noegraha, M.Sc., dan Minister Counsellor Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Sarah Collins, melaksanakan serangkaian kunjungan strategis ke sejumlah lembaga penting di Australia, pada Kamis (7/11).
Kunjungan dimulai di Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dengan agenda pembahasan yang mencakup ancaman siber, diplomasi siber, kebijakan siber, pembentukan pasukan khusus siber, serta program pendidikan dan pelatihan keamanan siber yang dimana ASPI bekerja sama dengan Universitas Indonesia melalui program Hukum Siber dan Kejahatan Siber guna mencetak sumber daya manusia kompeten di bidang tersebut. Pembahasan juga meliputi pergeseran geopolitik di kawasan, yang menjadi perhatian bersama ASPI dan Wantannas RI.
Selanjutnya, Laksdya Hutabarat mengunjungi Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) untuk berdiskusi mengenai isu strategis bersama, terutama terkait Laut Cina Selatan dan upaya pencegahan konflik di kawasan. Kedua pihak juga membahas perkembangan modernisasi pertahanan dan strategi pertahanan kawasan, khususnya dengan dinamika terbaru di Indo-Pasifik.
Pada kunjungan terakhir, Sesjen Wantannas RI diterima di Markas Australian Border Force (ABF) oleh Commander Maritime Border Command/ Commander Joint Agency Task Force Operation Sovereign Borders, Rear Admiral Brett Sonter. Tim Wantannas RI mendapatkan paparan struktur organisasi dan kegiatan operasional ABF oleh Deputy Commander Mark Whitechurch. Kunjungan diakhiri dengan peninjauan fasilitas ruang kendali dan kontrol ABF. Kunjungan ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi tantangan strategis kawasan. (Anjak/ FN)