Setjen Wantannas Kunjungi Konservasi Sumber Daya Alam Di Lampung Bahas Mitigasi Perubahan Iklim

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr (Han) bersama para Deputi, Sahli Ekonomi dan Anjak Kedeputian Sisnas melaksanakan kunjungan daerah atau On The Spot (OTS) ke salah satu lembaga konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Tambling Wildlife Nature yang terletak di Desa Way Haru Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung pada 9-10 Desember 2023. Kegiatan OTS ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dampak mitigasi perubahan iklim terhadap upaya konservasi SDA di kawasan tersebut dan sekitarnya.

Pokok permasalahan dalam mitigasi perubahan iklim diantaranya adalah eksploitasi SDA yang menyebabkan kerugian habitat dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati sehingga perlu partisipasi aktif semua komponen bangsa untuk mencapai tujuan pengelolaan hutan yang masih belum optimal dan implementasi program Eco Tourism sebagai upaya mitigasi dalam mengatasi risiko pencemaran, kesehatan ekosistem, dan sumber daya air berkelanjutan yang masih rendah.

United Nations Environtment Programme (UNEP) atau Program Lingkungan PBB memainkan peran sentral dalam mengoordinasikan upaya internasional untuk menjaga dan melindungi lingkungan. UNEP menjadi poros penting dalam menyampaikan pesan deklarasi PBB kepada dunia, menyoroti eskalasi perubahan iklim, kenaekaragaman hayati dan tantangan dalam pengelolaan SDA.

Permasalahan konservasi SDA di indonesia sangat kompleks dan melibatkan berbagai aspek. Beberapa permasalahan yang dianggap paling utama antara lain:  
1. Deforestasi dan kerusakan hutan; 
2. Kerusakan lingkungan laut; 
3. Pencemaran udara dan air; dan 
4. Perubahan iklim.

Kegiatan OTS ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang upaya dan langkah – langkah yang telah dilakukan dalam pelaksanaan konservasi SDA di lembaga koservasi Tambling Wildlife Nature Conservation. Dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca dan program konservasi lingkungan serta tujuan pembangunan berkelanjutan, perlunya menyusun program Agro-Eco-Edu-Tourism sebagai bentuk konservasi biodiversitas tropis. Menindaklanjuti perkembangan program ini dilakukan diskusi untuk mengembangkan rencana strategis dan desain masterplan program eco tourism. Program ini menerapkan pelestarian dan perlindungan ekosistem yang di gelar oleh UNEP PBB. 

Tambling Wildlife Nature Conservation diharapkan sebagai salah satu konservasi yang membantu menyelesaikan kekhawatiran serta isu-isu kritis di Asia Tenggara dan menjadi role model mitigasi dampak global warming dalam rangka ketahanan nasional dengan melibatkan semua komponen bangsa, partisipasi aktif menjadi pondasi bagi kesuksesan strategi mitigasi bencana dan memastikan dalam bentuk kegiatan OTS sebagai upaya terintegrasi secara holistik dalam pembangunan nasional.***(ms)