Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr (Han) beserta Deputi Bidang Sistem Nasional (Desisnas) Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar, S.E menghadiri undangan soft launching platform digital Pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemen PANRB) RI di Hotel The Ritz-Carlton Kuningan Jakarta, Rabu (25/10/23).
Dengan tema “Smart ASN; Belajar, Berkolaborasi, dan Berkinerja” Kemen PANRB memberikan paparan sesuai dengan arahan Presiden terkait Reformasi Birokrasi. Disampaikan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengenai arahan Presiden mengenai Reformasi Birokrasi antara lain birokrasi yang berdampak; reformasi birokrasi bukan tumpukan kertas; birokrasi lincah dan cepat.
Ketiga arahan Presiden Jokowi tersebut menurut Menteri Azwar Anas telah diterjemahkan ke dalam 7 program prioritas Kemen PANRB meliputi Pemangkasan Proses Bisnis Layanan Kepegawaian, Berdampak pada Jutaan ASN, Penerapan Reformasi Birokrasi Tematik pada 4 Kluster Prioritas, kemudian Transformasi Profesionalisme ASN Berbasis Digital (meliputi Penyederhanaan Birokrasi & Jabatan Fungsional) dan Penataan Tenaga Non-ASN (Honorer). “Kita memang sedang memerlukan Langkah cepat, strategi tepat dan juga instrumen yang tepat,” ujar Azwar Anas.
“Kolaborasi akan kita perluas, kami undang 79 K/L yang akan menjadi pilot project, akan ada beberapa modul yang barangkali akan mempermudah dalam rangka berkolaborasi” tutur Alex Denni, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kemen PANRB.
Fokus piloting antara lain media sosial, pembelajaran dan talenta. Tujuan pelaksanaan piloting adalah melihat user experience penggunaan platform untuk membantu ASN, mendapatkan user feedback terhadap penggunaan platform dan mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang mungkin timbul secara tak terduga selama pelaksanaan piloting.
“Ketika Perpres SPBE hadir untuk mempercepat dan apa yang kita kerjakan menjadi bagian dari system pemerintah berbasis elektronik maka respon dari berbagi pihak sangat besar dan positif”, ungkap Azwar Anas.
Fokus layanan dasar untuk mempercepat kemajuan digitalisasi antara lain layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan sosial, layanan kepolisian, layanan aparatur negara, portal layanan publik pusat data nasional, pembayaran digital, platform pertukaran data dan identitas digital dasar.
Digitalisasi berbasis arsitektur SPBE sebagai pilar bagi program Reformasi Birokrasi Tematik yang berdampak luas bagi Masyarakat. Penerapan Reformasi Birokrasi Tematik (RB Tematik) antara lain RB penanggulangan kemisikinan, RB peningkatan investasi, dan RB percepatan prioritas aktual presiden. Dalam rangka mendorong motivasi sekaligus memberikan penghargaan kepada Pemda yang telah berkomitmen melaksanakan RB berdampak, maka besaran kontribusi Indeks RB sebagai penentu besaran TPP Pemda perlu ditingkatkan dari hanya 2% menjadi minimal 30% dengan beberapa pertimbangan. “Sehingga dengan demikian digitalisasi menjadi penilaian penting bagi daerah,” imbuh Azwar Anas.
Alex Denni melalui presentasinya menjelaskan mengenai pembekalan pembelajaran bagi para ASN. “Key dari transformasi adalah learning, smart ASN ini spiritnya adalah mempermudah ASN untuk belajar agar wawasannya terbuka, kreatifitasnya muncul dan melakukan sesuatu yang baik untuk kepentingan yang besar,” jelasnya.
Usai acara, Desisnas Mayjen TNI Syachriyal Siregar memberikan pandangannya terhadap kegiatan tersebut, “Penting bagi kita semua untuk menerapkan smart ASN yang menarik adalah tentang pendidikan,” pungkasnya. *** (ms)